Balita
Mungil Terkunci Di Kamar
Tetanggaku
Pahlawanku
Pontianak
–
Desli (3) balita mungil terperangkap di kamarnya pada Rabu pagi (29/2) di jalan
BlKI gang Perintis no 28B. Hal ini disebabkan ia mengunci pintu kamar tetapi
tidak tahu untuk membukanya kembali. Suasana pun menjadi panik ketika terdengar
tangis balita yang keras dan tersedu-sedu dari dalam kamar tersebut.
Pagi
itu rumah Desli tampak sepi, hanya terdengar suara Desli dan neneknya. Sebelum
kejadian, Desli main ke rumah kos-kosan mahasiswa yang merupakan tidak lain
adalah tetangganya. Kurang lebih setengah jam ia berada di rumah tersebut, ia
pun berpamitan untuk pulang dengan gaya bicara seorang anak kecil yang belum
pasih berbicara. Setelah itu masih saja terdengar celotehan dari rumahnya itu. “awalnya,
Desli hanya bermain-main di kamar sambil menonton televisi, ketika itu saya ingin
mandi. Tidak lama kemudian, terdengar suara tangis, yang tidak lain adalah
tangis Desli. Setelah saya selesai mandi dengan tergesa-gesa saya langsung
melihat kamar tersebut, ternyata kamar sudah tertutup rapat dan terkunci dari
dalam. Desli pun menangis sekuat-kuatnya karena ia merasa ia tidak dapat
membuka dan keluar dari kamar tersebut. Mungkin ketika Desli asyik bermain di
kamar, ia memainkan kunci pintu kamar lalu pintu itu pun terkunci dan ia tidak
tahu untuk membukanya kembali” ujar neneknya.
Nenek
Desli pun berusaha untuk membuka pintu tersebut tetapi tetap saja gagal.
Sampai-sampai neneknya itu mengambil palu dan memukul kunci pintu kamar yang di
luar. Dengan maksud menolong cucunya yang terperangkap di dalam kamar. Nenek
itu beberapa kali memukul kunci kamar sehingga kunci kamar itu patah dan tetap gagal
lagi. Tangis Desli pun semakin kuat dan tersedu-sedu. Sekitar tiga puluh menit
ia berusaha untuk mengeluarkan cucunya tetapi cucunya belum juga berhasil di
keluarkan. “saya baru ingat dengan tetangga rumah saya. Saya langsung pergi ke
rumah tersebut dan mengetuk pintu rumah mereka. Ketika itu, bukan Mellky yang
membuka pintu tetapi temannya dan saya pun segara meminta mereka untuk menolong
Desli yang terperangkap di dalam kamar” tegas Sedliu (nenek korban).
Melky
dan teman-teman pun segara datang dan memberikan bantuan kepada Desli, pertama
Melky ingin membuka kuncinya dengan merusak ventilasi kamar tetapi tidak
berhasil. Melky masih mencari akal untuk mengeluarkan Desli dari kamar
tersebut. Apalagi mendengar tangisan Desli yang sudah terdengar satu jam lalu.
Setelah berpikir sejenak, Melky pun menemukan idenya. Ia langsung mendobrak
pintu kamar tersebut, dan akhirnya pintu itu pun terbuka. Keluarlah Desli
dengan tangis yang tersedu-sedu dan wajah yang merah serta berlinangan air
mata.